Kabel Coaxial Penangkal Petir 2×35 mm: Fungsi, Spesifikasi, dan Panduan Instalasi
Dalam sistem proteksi petir, keberhasilan suatu instalasi tidak hanya bergantung pada jenis terminal udara yang digunakan, tetapi juga jalur penghantar arus (down conductor) yang menyalurkan energi petir ke bumi. Di sinilah peran kabel coaxial penangkal petir 2×35 mm menjadi sangat penting.
Kabel ini berfungsi sebagai media utama untuk mengalirkan arus petir dari terminal udara (air terminal) menuju sistem pembumian (grounding). Dengan ukuran 2×35 mm, kabel coaxial memiliki luas penampang besar dan konduktivitas tinggi, sehingga mampu menahan arus petir hingga ratusan kiloampere tanpa menimbulkan panas berlebih.
Artikel ini akan membahas secara tuntas mengenai:
- Fungsi dan prinsip kerja kabel 2×35 mm,
- Spesifikasi teknis dan standar IEC,
- Panduan instalasi sesuai standar,
- Tips memilih kabel grounding yang tepat,
- Hingga insight praktis bagi kontraktor dan pengguna industri.
Apa Itu Kabel Coaxial Penangkal Petir 2×35 mm?
Kabel coaxial penangkal petir 2×35 mm adalah jenis kabel tembaga berinti ganda (2x) dengan penampang 35 mm² yang digunakan untuk mengalirkan arus petir ke tanah. Kabel ini termasuk dalam kategori konduktor utama (main down conductor) pada sistem proteksi petir.
Fungsi Utama:
- Menyalurkan arus petir dari terminal udara ke grounding system,
- Mengurangi resistansi pada jalur arus petir,
- Menjaga kestabilan arus agar tidak menyebar ke struktur bangunan,
- Melindungi perangkat elektronik dari lonjakan tegangan akibat sambaran.
Mengapa Ukuran 2×35 mm?
Ukuran 2×35 mm² dipilih karena memiliki kapasitas hantar arus yang tinggi (hingga 200 kA). Dua inti konduktor yang digabung (2x) membuat kabel ini lebih fleksibel dan efisien, terutama pada instalasi gedung tinggi dan area industri.
Dibandingkan kabel tunggal seperti BC (Bare Copper), kabel coaxial 2×35 mm lebih stabil terhadap induksi medan magnet, karena struktur coaxial-nya mampu menekan efek elektromagnetik.
Bagaimana Fungsi Kabel Coaxial 2×35 mm dalam Mengalirkan Arus Petir?
Jalur Arus Petir
Saat petir menyambar air terminal di atap, energi petir mengalir melalui kabel 2×35 mm ke sistem pembumian. Jalur ini harus memiliki resistansi serendah mungkin, agar energi tidak menyebar ke struktur bangunan.
Urutan jalur arus:
Awan Petir → Air Terminal → Kabel Coaxial 2x35 mm → Grounding System → Tanah
Prinsip Penghantar Arus
Kabel coaxial memiliki konduktor utama di dalam dan lapisan pelindung di luar yang bekerja menekan efek induksi dan kebocoran arus. Saat arus petir melewati kabel, energi disalurkan langsung ke tanah dengan hambatan listrik minimal.
Kenapa Jalur Harus Lurus?
Setiap belokan tajam bisa menambah resistansi dan menciptakan loncatan arus (arc flash). Itulah sebabnya kabel penangkal petir harus dipasang lurus, pendek, dan rapi dari head terminal ke grounding.
⚡ Tips:
Pastikan panjang total jalur konduktor <25 meter untuk efisiensi aliran arus dan minim kehilangan energi.
Spesifikasi Teknis Kabel Coaxial Penangkal Petir 2×35 mm
Berikut adalah spesifikasi teknis yang biasa digunakan oleh kontraktor proteksi petir profesional:
Parameter | Nilai / Keterangan |
---|---|
Jenis Kabel | Coaxial Double Core |
Ukuran Penampang | 2×35 mm² |
Material Konduktor | Tembaga murni (Cu 99,9%) |
Konduktivitas | 56 m/Ω·mm² |
Isolator Luar | PVC tahan UV & cuaca |
Suhu Operasional | -20°C hingga 80°C |
Kapasitas Arus Maksimal | ±200 kA |
Standar | IEC 62561-2, LMK PLN |
Fungsi Utama | Down Conductor (jalur arus petir) |
Aplikasi | Gedung tinggi, industri, pabrik, rumah sakit |
📘 Catatan:
Material tembaga dipilih karena memiliki resistansi rendah, fleksibel, dan tahan terhadap korosi.
Umur Teknis
Dengan instalasi dan perawatan yang baik, kabel 2×35 mm dapat bertahan lebih dari 15 tahun bahkan di kondisi ekstrem (daerah pantai atau lembap).
Panduan Instalasi Kabel Coaxial Penangkal Petir 2×35 mm
Pemasangan kabel penyalur petir memerlukan perhatian khusus agar arus petir tersalur sempurna tanpa bocor ke struktur bangunan.
1. Penempatan Jalur Konduktor
- Kabel coaxial dipasang dari terminal udara (air terminal) menuju grounding system.
- Letakkan kabel di sisi luar bangunan, mengikuti jalur vertikal.
- Gunakan bracket stainless steel setiap 1 meter agar kabel tidak bergeser.
2. Penyambungan Kabel
- Gunakan clamp stainless steel atau joint press hidrolik untuk sambungan.
- Hindari sambungan longgar karena bisa menyebabkan percikan arus (arc).
3. Jalur Lurus Tanpa Belokan Tajam
Belokan lebih dari 90° meningkatkan risiko induksi dan pantulan arus. Pastikan jalur lancar dan halus dari terminal ke grounding.
4. Grounding System
- Hubungkan ujung kabel ke elektroda pembumian dengan resistansi <1Ω.
- Gunakan 3 batang grounding rod galvanis atau tembaga berjarak 3 meter.
5. Perlindungan Tambahan
Pasang Surge Protection Device (SPD) di panel listrik utama untuk mencegah lonjakan arus sekunder ke peralatan elektronik.
🎯 CTA:
Butuh desain jalur kabel coaxial & grounding sesuai standar IEC?
Konsultasikan proyek Anda bersama teknisi ahli kami hari ini.
Tips Memilih Kabel Grounding Penangkal Petir Berkualitas
1. Perhatikan Luas Penampang
Untuk sistem proteksi petir skala gedung atau industri, gunakan kabel minimal 35 mm² agar arus besar dapat disalurkan tanpa overheat.
2. Material Konduktor
Gunakan tembaga murni (Cu). Hindari aluminium karena konduktivitasnya lebih rendah (60% dari tembaga).
3. Lapisan Pelindung
Pilih kabel dengan isolator PVC atau PE tahan UV, terutama jika dipasang di area luar ruangan.
4. Sertifikasi & Standar
Pastikan kabel memenuhi standar IEC 62561-2 dan memiliki sertifikat LMK PLN untuk proyek resmi.
5. Hindari Produk Non-Standar
Kabel non-standar biasanya memiliki diameter lebih kecil dari labelnya, berisiko tinggi menyebabkan panas dan kebakaran.
Tren dan Inovasi Kabel Proteksi Petir di Industri Modern
Perkembangan teknologi grounding kini semakin maju. Beberapa tren terbaru:
1. Hybrid Conductor
Kombinasi kabel coaxial dengan grounding mesh — memberikan distribusi arus petir lebih merata di area luas.
2. Anti-Korosi & UV Resistance
Banyak produsen kini menggunakan coating anti-oksidasi agar kabel tahan di area lembap atau pesisir.
3. Smart Lightning Protection
Integrasi kabel coaxial dengan strike counter digital, memudahkan pemantauan jumlah sambaran petir secara real time.
4. Ramah Lingkungan
Material bebas timbal (Pb-free) dan daur ulang tembaga kini menjadi standar baru.
Bagaimana Mendapatkan Kabel Coaxial Penangkal Petir 2×35 mm Berkualitas?
1. Pastikan Keaslian Produk
Kabel asli biasanya disertai:
- Label ukuran & merek pada selubung kabel,
- Sertifikat pabrikan,
- Laporan hasil uji LMK atau laboratorium independen.
2. Estimasi Harga Pasar
Harga kabel 2×35 mm bervariasi tergantung material & merek:
- Kisaran Rp 110.000 – Rp 160.000/meter untuk kabel tembaga murni.
3. Konsultasi Sebelum Pembelian
Untuk memastikan kecocokan sistem, lakukan konsultasi teknis terkait:
- Ketinggian bangunan,
- Kebutuhan radius proteksi,
- Konfigurasi grounding.
⚡ CTA:
Hubungi kami untuk rekomendasi kabel grounding & desain proteksi petir sesuai kebutuhan proyek Anda.
Kutipan Ahli
“Kabel 2×35 mm merupakan standar industri untuk sistem proteksi petir karena memiliki kapasitas hantar arus tinggi dan tahan terhadap beban impuls petir. Pemilihan kabel yang tepat dapat mengurangi risiko lonjakan tegangan dan kebakaran.”
— Ir. Ahmad Sudrajat, Electrical Engineer, IATKI (2024)
Insight Penulis
Dari pengalaman saya, kabel coaxial 2×35 mm memberikan hasil paling optimal pada sistem proteksi petir industri. Fleksibilitas dan konduktivitasnya memungkinkan jalur arus tetap stabil bahkan pada sambaran besar (>100 kA).
Namun, sering kali proyek gagal karena penyambungan longgar atau grounding yang buruk. Padahal, sebaik apa pun kabel yang dipilih, performa tetap ditentukan oleh instalasi yang benar dan nilai resistansi tanah di bawah 1 Ohm.
Kabel ini bukan hanya penghantar, tetapi juga “urat nadi” sistem proteksi petir Anda. Pastikan pemasangan dilakukan oleh teknisi berpengalaman agar sistem bekerja aman dan efisien.
FAQ – Pertanyaan Umum Tentang Kabel Coaxial 2×35 mm
1. Apakah kabel coaxial bisa digunakan untuk grounding penangkal petir?
Ya. Kabel coaxial 2×35 mm sangat cocok digunakan sebagai konduktor utama karena konduktivitas tinggi dan perlindungan isolator luar.
2. Apakah berbeda dengan kabel BC?
Ya. BC (Bare Copper) tidak memiliki isolasi dan lebih cocok untuk grounding terbuka, sedangkan coaxial memiliki lapisan pelindung.
3. Berapa kapasitas arus yang bisa ditahan?
Sekitar 200 kA, cukup untuk sambaran petir skala besar.
4. Apakah perlu lapisan pelindung tambahan?
Disarankan di area lembap atau pesisir agar tahan korosi.
5. Apakah wajib sertifikasi IEC?
Ya, agar sesuai standar internasional & proyek komersial resmi.
Kesimpulan
Kabel Coaxial Penangkal Petir 2×35 mm adalah komponen vital dalam sistem proteksi petir. Dengan kemampuan menghantarkan arus tinggi, ketahanan cuaca ekstrem, dan desain berlapis pelindung, kabel ini memastikan energi petir tersalur dengan aman ke bumi.
Sebelum memilih, perhatikan material, ukuran, dan standar sertifikasi. Pastikan juga instalasi dilakukan dengan jalur lurus dan grounding <1 Ohm agar sistem bekerja optimal.
⚡ Ingin tahu desain sistem proteksi petir paling efisien untuk proyek Anda?
Dapatkan konsultasi gratis & simulasi grounding dari tim ahli kami sekarang juga.
Reviews
There are no reviews yet.